The Interested Challenge

To make sincere friends in this world is the most arduous task for a person. We communicate with a lot of people on daily basis and most of the time we were not able to make even a single friend…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Before I Met You

Ketika sudah terlanjur jatuh hati namun tidak sempat diijinkan untuk bertemu. Pernah membayangkan ga ya seperti apa rasanya? Sesak, perih, jantung sering berdebar, rasanya tenggorokan gampang sekali tercekat, airmata sering tiba-tiba mengalir tanpa aba-aba. Itulah yang sampai sekarang ibu rasakan, nak.

Kehilanganmu wahai anakku, tidak pernah sekalipun aku bayangkan bahkan dalam angan. Ketika pertama kali aku merasa ada sesuatu dalam tubuhku, entah bagaimana aku menggambarkannya, namun saat itu yang aku tau adalah bahwa aku merasa sempurna menjadi manusia, menjadi seorang wanita. Rasanya seperti menyelesaikan satu misi yang sudah lama menunggu untuk dituntaskan. Bahagianya bukan kepalang. Pun dengan ayahmu, masih kuingat ketika kali pertama aku tunjukkan garis dua waktu itu, bangun tidur, dia masih setengah bangun setengah tidur, mukanya sedikit berkerut mencoba mencerna apa yang sedang ia saksikan. Sebuah ekspresi yang kalau boleh jujur kala itu agak menyebalkan hehe (ekspektasiku terlalu tinggi). Namun ternyata kemudian di jam kerjanya ayahmu mengirim sebuah pesan untuk ibu. Pesan yang menghangatkan hatiku.

Ternyata ayahmu tidak se-ignorant itu 😋. Masih kuingat juga pertama kali waktu kami mengunjungi dokter kandungan untuk memastikan kalau ada something that growing in me. Betapa waktu itu kami sangat deg degan, cemas, excited, semuanya bercampur jadi satu. what a memories :)

Kemudian ditengah kebahagiaan itu, tiba-tiba dokter mengatakan kalau janin yang sedang ibu kandung tidak berkembang, yang artinya, kamu tidak dapat meneruskan hidup sebagai calon manusia. Hancur nak hati kami. Entah berapa banyak air mata yang tercurah setelah mendengar kabar itu. Ayahmu yang berpura-pura tegar kala itu menambah kehancuran hati Ibu, Nak. Rasanya duniaku runtuh…

Memanglah benar anakku, sekuat apapun usaha dan niat kami untuk mempertahankanmu, seberapa denial nya kami waktu itu terhadap kondisimu, ternyata Tuhan pun juga akhirnya memberikan sinyal terakhirnya yang mengharuskan Ibu dan Ayah rela melepasmu. Waktu itu, 27 Des 2022, tidak akan aku lupa.

Nak, entah apa hikmah dari semua ini Ibu pun juga tak tahu. Aku hanya menjalani kehidupanku hari demi hari seperti biasa, walaupun sebenarnya kadang yang kurasakan adalah mati rasa. Apalagi saat aku sedang sendirian seperti sekarang. Rasa penyesalan karna tidak mampu menjaga kamu, tidak mampu membawa kamu bertemu kami, adalah sebuah penyesalan yang mungkin seumur hidup tidak akan sanggup aku lupakan. Aku merasa aku ibu yang buruk, tidak pantas memilikimu, makanya Tuhan menarik kembali niatnya untuk menitipkanmu pada kami. Entahlah, pikiran-pikiran buruk itu masih sering datang bersamaan dengan bisikan-bisikan syetan yang lain.

Kini, yang bisa aku dan ayahmu lakukan adalah meneruskan hidup kami. Meski tiap kali kami mengingatmu, airmata masih sering mengalir. Walaupun Ibu tidak melihat airmatanya langsung, tapi aku yakin Ayahmu pun tidak luput dari berkabung, tidak terbayangkan rasanya jadi Ayahmu. Banyak sekali beban yang harus ia pikul saat itu hingga kini.

Nak, Mungkin kami egois. Karna kami selalu membicarakan tentang rencana kehamilan berikutnya. Karena sebegitunya kami ingin bertemu denganmu dan adik-adikmu. Semoga kamu memaklumi itu.

Nak, yang pasti, satu hal yang harus kau yakini, bahwa Mengenangmu adalah sebuah kepastian yang bisa kami janjikan, meski nanti ada adik-adikmu (semoga Tuhan mengizinkan ku untuk kembali mengandung). Engkau, akan selalu punya tempat dihati ayah dan Ibu.

Terima kasih anakku, terima kasih karena telah memilihku untuk sempat merasakan apa rasanya menjadi calon ibu. Terima kasih sudah sempat memberikan kebahagiaan kepada kami. Terima kasih sudah pernah hadir dan membuktikan bahwa aku ternyata juga bisa hamil. Walaupun hanya sebentar, tapi kami berjanji kami tidak akan pernah melupakanmu.

Dan walaupun ini hanya sebuah harapan kecil, semoga kelak di tempat kembalinya kita nanti, Tuhan izinkan Ibu dan Ayah dapat bertemu denganmu.

Nak, maafkan Ibu yang tidak mampu menjagamu. Maafkan Ibu yang telah melepaskanmu. Entah bisa atau tidak aku memaafkan diriku sendiri. Luka ini begitu pedih, Nak.

Aku sayang kamu anakku…

*Jan,9 2023 (2 weeks after miscarriage)*

Add a comment

Related posts:

Tips For Creating Successful Social Media Ad Campaigns

Social media advertising refers to the use of social media platforms, like Facebook, Instagram, Twitter, and LinkedIn, to promote a business or brand. These platforms offer a variety of ad formats…

Pokies cold water

This Gallery Of Chicks With Pokies Sums Up The Only Good Thing About Cold Weather. El Presidente 2/23/2015 1:20 PM. 0. Winter may never end but at least we’ve got nipples poking out all over…